DNM dan Training Zone VS Latihan Sampai Muntah
DNM dan Training Zone VS Latihan Sampai Muntah. Salam para pembaca sekalian, postingan kali ini akan membahas mengenai latihan yang efeknya sampai muntah baik berupa cairan atau seperti ada makanan. Postingan ini didasari dari pertanyaan beberapa orang kepada penulis mengenai batasan latihan yang bagus, karena banyak sekali opini dan pendapat latihan yang bagus harus sampai muntah. Benarkah seperti itu?
Sebetulnya dalam ilmu kepelatihan, bagus tidaknya sebuah latihan tergantung dari tepat tidaknya treatment yang diberikan pelatih terhadap tujuan yang ingin dicapai dalam program latihan.
Menghitung DNM
Dalam tubuh kita yang menjadi batasan untuk dosis latihan adalah denyut nadi kita sendiri dalam 1 menit, dengan menghitung dulu DNM (denyut nadi maksimal) kita melalui rumus DNM=220-Usia satuannya adalah d/m (denyut per menit). Setelah diketahui DNM per menit kita, maka kita akan mengetahui batasan maksimal denyutan jantung kita dalam 1 menit pada saat melakukan latihan. Dalam latihan batasan yang dipakai adalah persentase intensitas dari DNM kita atau biasa disebut dengan training zone.Pemilihan intensitas latihan tergantung dari komponen kebugaran jasmani yang ingin ditingkatkan, seperti ingin meningkatkan daya tahan maka intensitasnya adalah 60%-70% dari DNM kita. Jika di misalkan: Usia 20 tahun, maka DNM nya adalah =220-20=200 d/m. Artinya bahwa latihan yang dilakukan tidak boleh melebihi batas DNM kita, supaya bisa memberikan efek positif pada tubuh kita. Karena latihan atau olahraga seperti pisau bermata dua, bisa bermanfaat bagi tubuh kita dan bisa juga membunuh kita.
Olahraga bisa bermanfaat jika kita sebagai pelaku olahraga memahami cara dan aturan pelaksanaan olahraga itu sendiri serta penetapan dosis latihannya yang terkait dengan intensitas, olahraga bisa membunuh kita jika tidak tahu aturan pelaksanaan olahraga yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan tubuh dan usia kita.
Menghitung Training Zone
Setelah kita mengetahui DNM dan intensitas latihan kita maka berikutnya adalah menghitung training zone kita. Contoh kecil penghitungan Training Zone, DNM = 200 d/m, Intensitas untuk daya tahan = 60%-70% dari DNM. Maka penghitungan Training Zonenya adalah 60% x 200 = 120 d/m dan 70% x 200 = 140 d/m, dari penghitungan tersebut diketahui bahwa Training Zone untuk latihan daya tahan usia 20 adalah 120 d/m sampai 140 d/m. Artinya bahwa denyut jantung anda harus dipertahankan antara 120 d/m sampai 140 d/m selama anda melakukan latihan daya tahan yang bentuknya bisa berupa jogging atau apapun yang dicirikan dengan waktu relatif lama, intensitasnya rendah (tidak cepat lelah atau cape).
Latihan Sampai Muntah?
Sebetulnya pada masa sekarang paradigma bagusnya latihan sampai muntah, sudah mulai berubah. Akan tetapi masih ada saja yang percaya mengenai latihan sampai muntah menunjukkan latihan tersebut memiliki kualitas yang bagus. Paradigma ini bisa menyesatkan para pelaku olahraga, karena kualitas latihan bukan ditentukan muntah atau tidaknya, melainkan dari DNM dan Training Zone yang menjadi indikator dan kontrol latihan.
Latihan sampai muntah diakibatkan karena tubuh kita sudah tidak mampu menerima dosis latihan yang diberikan. Bagaimana bisa terjadi seperti itu?, ketika kita latihan seluruh otot kita berkontraksi termasuk otot perut kita. Hal ini menyebabkan tekanan pada organ dalam kita diantaranya adalah lambung kita. Sebetulnya ada dua kondisi yang bisa memunculkan muntah pada saat latihan, pertama ketika lambung kita kosong dan asam lambung meningkat maka akan menekan ke otot perut kita sedangkan otot perut kita sedang berkontraksi dan menekan lambung. Dengan kontraksi otot perut yang agak kuat menekan ke lambung kita, efek awalnya adalah rasa mual dan kemudian muntah berupa cairan kental. Kondisi kedua adalah ketika lambung kita terisi oleh makanan yang baru masuk ke lambung dan masih dicerna, hal ini juga bisa membuat rasa mual dan bisa-bisa sampai muntah berupa makanan yang tadi kita makan.
Jadi muntah tidak bisa dijadikan ukuran kualitas latihan yang bagus. Karena merupakan efek dari kurang sistem pencernaan yang kurang bagus terutama di lambung.
Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Post a Comment