Header Ads

Terapi Meminimalisir Mendengkur (Ngorok)

Terapi Meminimalisir Mendengkur (Ngorok). Salam sobat pembaca dunia olahraga. Postingan kali ini akan membahas mengenai kebiasaan sebagian dari kita ketika tidur yaitu mendengkur (ngorok). Kebiasaan ini sepertinya biasa saja akan tetapi bisa mengganggu teman atau bahkan istri/suami yang tidur bersama kita mendengar dengkuran seperti mesin mobil diesel. Para peneliti kesehatan melakukan penelitian pada fenomena mendengkur ini, mulai dari penyebab sampai bagaimana solusinya atau terapi untuk meminimalisir dengkuran ini.

Baru-baru ini ada penelitian mengenai terapi mendengkur, bagi yang sudah biasa mendengkur mungkin akan terkena dampak sosial dari kebiasaan ini, seperti dilecehkan dan bahkan bagi pasangan suami istri bisa mengganggu keharmonisan rumah tangganya. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Vanessa Ieto, PhD; Fabiane Kayamori; Maria I. Montes, MD; Raquel P. Hirata, MS; Marcelo G. Gregório, MD, PhD; Adriano M. Alencar, PhD; Luciano F. Drager, MD, PhD; Pedro R. Genta, MD, PhD; Geraldo Lorenzi-Filho, MD, PhD yang berjudul Effects of oropharyngeal exercises on snoring, sudah di publikasikan pada jurnal internasional American College of Chest Physicians.

Inti dari jurnal tersebut bahwa dengan latihan sederhana pada lidah dan mulut dapat menurunkan frekuensi mendengkur serta bisa menurunkan suara dengkuran yang sangat keras sekali. 

Bagaimana sebenarnya proses mendengkur itu bisa terjadi?

Mendengkur (Ngorok)Mendengkur biasanya terjadi ketika otot-otot di tenggorokan, lidah, dan langit-langit mulut rileks karena memang ketika tidur semua bagian tubuh kita sedang dalam keadaan rileks. Sehingga tenggorokan, lidah dan langit-langit mulut rileks menghalangi jalan napas dan bergetar saat kita bernapas. Hal ini memunculkan suara dengkuran yang mengganggu. 

Dalam kasus tidur apnea, sumbatan jalan napas jauh lebih signifikan, kadang-kadang sampai menghambat pernapasan sampai kurangnya aliran udara ke otak kita. Akibat dari sumbatan pada kasus apnea ini, maka aliran udara yang harusnya masuk ke paru-paru menjadi terhambat dan aliran oksigen ke otak menjadi terganggu. Dengan terganggunya suplai oksigen ke otak maka otak akan menyuruh kita untuk bangun seketika dan bernafas terengah-engah karena pada saat tidur, kurang sekali suplai oksigen ke otak, sehingga tidur yang memiliki penyakit apnea tidak akan lelap, karena sering kali bangun akibat kurangnya suplai oksigen yang jalur pernafasannya tertutup tadi.

Cara Menimilasir Mendengkur (Ngorok)

Untuk melihat apa yang akan terjadi jika kita menguatkan tenggorokan dan otot mulut, peneliti Brasil melakukan penelitian menggunakan pasien yang memiliki sleep apnea ringan atau yang mendengkur kronis. Mereka melatih setengah dari sampel untuk melakukan "empat lidah dan latihan mulut". Caranya adalah 
  1. Menekan ujung lidah terhadap atap dan menggesernya ke belakang, 
  2. Mengisap lidah ke atas dan menekan langit-langit mulut, 
  3. Memaksa lidah bagian belakang menekan dasar mulut sekaligus menjaga ujung lidah untuk menempel dengan gigi depan bagian bawah, 
  4. Mengangkat atap bagian belakang dan anak tekak sambil mengatakan huruf "A."
Penelitian yang dilakukan peneliti dari Brasil dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok yang mendengkur dan diberikan treatment latihan di atas 20 kali, tiga kali sehari, selama tiga bulan. Sementara itu, kelompok 2 mengenakan strip pernapasan hidung dan hanya dilakukan latihan pernafasan. Pada akhir penelitian, kelompok kedua tidak melihat perbaikan yang signifikan dalam mendengkur. Tapi kelompok 1 yang melakukan latihan empat lidah dan latihan mulut lebih sedikit mendengkurnya 36 persen dari sebelumnya dan memangkas tenaga mendengkurnya sebesar 59 persen.

"Kita semua menghirup dengan membuat sebuah penyedot di saluran udara, yang menarik udara ke paru-paru," kata Dr. Barbara Phillips, Presiden dari American College of Chest Physicians dan direktur medis dari Laboratorium Tidur di University of Kentucky. "Pada orang yang mendengkur atau tidur apnea, penghisap dapat menutup atau mempersempit jalan napas. Penguatan otot-otot di bagian belakang tenggorokan membantu mereka melawan penghisap ini dan menjaga saluran napas tetap terbuka, bahkan ketika penghisap mencoba untuk menarik jalan napas menjadi tertutup".

Dr. Barbara Phillips mengatakan dia sangat menganjurkan untuk mencoba latihan sederhana ini. "Penelitian ini menambah bukti bahwa orang dapat meningkatkan kesehatan mereka sendiri dengan perubahan perilaku sederhana yang dapat mereka lakukan sendiri," kata beliau.

Nah itulah cara atau terapi untuk menimilasir dengkuran kita apalagi yang memiliki penyakit tidur apnea bisa mencoba bentuk terapi di atas. Selamat mencoba ya, sobat HIIT. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.