Cara Menyusun Program Latihan Untuk Para Pelatih Olahraga
Salam sobat Dunia Olahraga. Dalam postingan kali ini akan dibahas mengenai cara menyusun program latihan yang ditujukan khusus untuk olahraga prestasi. Banyak sekali sebenarnya yang harus pelatih pahami ketika diharuskan menyusun program latihan mulai dari segi pengetahuan dasar mengenai konsep kebugaran jasmani dan komponen-komponennya serta diharuskan memiliki pengetahuan yang terkait dengan keadaan tubuh ketika bergerak pada cabang olahraga yang ditekuninya supaya dalam menyusun program latihannya benar-benar tepat sasaran dan memberikan efek positif terhadap atlet yang dibinanya.
Pertanyaan mendasar bagi para pelatih adalah Sebenarnya apa sih program latihan itu?, apa manfaat program latihan terhadap pencapaian prestasi atlet?, Prinsip apa saja yang menjadi koridor atau aturan untuk menyusun sebuah program latihan supaya tepat sasaran?, Faktor apa saja yang menentukan terhadap keberhasilan sebuah program latihan?, Bagaimana langkah-langkah penyusunan program latihan yang benar?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dibahas dalam postingan kali ini.
Pengertian Program Latihan
Secara bahasa program latihan terdiri dari dua suku kata yang memiliki arti masing-masing. Menurut kamus besar bahasa indonesia (BBI - 1990) program adalah rancangan mengenai azas-azas serta usaha-usaha yang akan dilaksanakan. Sedangkan latihan menurut Harsono (1988) adalah suatu proses dari berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan kian hari jumlah bebannya kian bertambah. Sedangkan menurut Morro (1982) Program latihan adalah suatu petunjuk/pedoman yang mengikat secara tertulis berisi cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan masa mendatang yang telah ditetapkan.
Jadi program latihan bisa diartikan bahwa rancangan mengenai konsep latihan yang dituangkan secara tertulis berisi mengenai cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui sebuah proses berlatih yang sistematis, berulang-berulang dan kian hari jumlah bebannya meningkat, yang akan dilaksanakan untuk meraih prestasi yang optimal.
Dalam menyusun program latihan dipilih suatu alternatif rencana latihan yang tepat sebagai tuntutan yang perlu dilaksanakan untuk peningkatan prestasi atlet masa sekarang dan masa yang akan datang sebagai sasaran yang ingin dicapai.
Program latihan disusun menurut jenjang tujuan, yaitu tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Keberjenjangan tersebut merupakan mata rantai sasaran akhir dari program latihan. Meskipun program latihan sangat bervariasi, namun pada intinya bersifat universal.
Manfaat Program Latihan
- Penyusunan program latihan merupakan pedoman pimpinan kegiatan yang terorganisir untuk mencapai prestasi puncak suatu cabang olahraga.
- Untuk menghindari faktor kebetulan dalam mencapai prestasi prima dalam olahraga.
- Efektif dan efisien dalam penggunaan waktu, dana, tenaga untuk mencapai tujuan.
- Untuk mengetahui hambatan-hambatan dengan cepat, dan mengindari pemborosan waktu, dana dan tenaga.
- Dengan penysusunan program latihan akan memperjelas arah dan tujuan yang ingin dicapai.
- Sebagai alat kontrol apakah target yang telah ditentukan sudah tercapai atau belum.
Prinsip-prinsip Penyusunan Program Latihan
- Penyusunan program latihan harus berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi, artinya bahwa penyusunan rencana latihan didasarkan atas data kemampuan atlet saat itu dengan terukur pasti untuk ditingkatkan dengan latihan terencana sehingga ada peningkatan kualitas kemampuan atlet secara terukur pula. Ilmu perkembangan anak, anatomi, fisioligi, ilmu pendidikan, ilmu sosial dan lain-lain perlu dijadikan pertimbangan serius dalam penyusunan rencana program latihan.
- Pembuatan program latihan perlu menerapkan prinsip-prinsip demokratis, maksudnya terutama dalam menetapkan sasaran-sasaran latihan, atlet disertakan mengeluarkan pendapat untuk mempertimbangkan tepat atau tidaknya sasaran-sasaran latihan.
- Tujuan utama dalam program latihan telah ditetapkan secara tegas, artinya bahwa sasaran-sasaran latihan telah ditetapkan sebelumnya secara tertulis atas data terukur menuju peningkatan prestasi yang dapat diukur seobyektif mungkin. Sebagai contoh seorang pemain bola voli putra memiliki kemampuan loncat tegak 70 cm sebelum penyusunan program latihan. Setelah disusun program latihan yang akan dilaksanakan secara konsekuens, ditetapkan bahwa prestasi loncat tegak harus mencapai 80 cm. Target ditetapkan harus meningkat menjadi 80 cm.
- Program memerlukan perbaikan secara kontinyu, pelaksanaan program latihan yang disiplin, koreksi dan penilaian secara objektif. Jika dalam proses pelaksanaan diketahui ada kesalahan/penyimpangan maka segera perlu diperbaiki/pengarahan yang benar sesuai dengan arah tujuan program latihan.
- Memperjelas sasaran-sasaran program latihan harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan. Hal ini dimaksudkan bahwa sasaran program harian sebagai pelaksana langsung sasaran mingguan. Mingguan sebagai pelaksana program bulanan. Program bulanan sebagai pelaksana program triwulan, dan program triwulan merupakan sasaran antara sebagai pelaksana sasaran tahunan.
- Penyusunan latihan harus dilaksanakan/dipraktekkan secara disiplin dan konsekuen dengan melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya.
- Penyusunan program latihan harus kontinyu, bertahap, meningkat, berkesinambungan dari masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Prestasi dan kemampuan atlet bersifat labih dan sementara, oleh karena itu perlu rencana program latihan yang kontinyu dan berjenjang.
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Program Latihan
- Ketepatan menentukan sasaran/target yang ingin dicapai setelah memperhitungkan sefala aspek yang mempengaruhi tercapainya target.
- Atlet yang akan dibina dengan latihan yang terprogram, berpotensi tinggi atau tidak.
- Taraf kemampuan atlet pada saat mulai dilatih perlu diketahui secara pasti, apabila masalah kelemahan-kelemahan atlet diidentifikasi dengan teliti dan dari hasil pengukuran yang objektif.
- Tingkatan atlet pemula, yunior, senior agar diperhatikan dalam penyusunan rencana program latihan. Hal ini sangat penting sekali karena setiap tingkat kemampuan menerima beban latihan berbeda-beda. Apalagi aspek psikologis, sosial dan lain-lain dalam setiap tingkatan memiliki keunikan/spesifikasi masing-masing.
- Waktu yang tersedia sampai pada puncak pertandingan harus dipertimbangkan dengan seksama.
- Faktor sarana, prasarana dan dana sangat menentukan keberhasilan pencapaian sasaran.
- Tenaga pelaksana yang profesional merupakan salah satu faktor dominan untuk menentukan keberhasilan pencapaian tujuan latihan yang termasuk di dalamnya adalah jumlah Coach, asisten dan instruktur.
- Perlu diketahui sebelum menyusun program latihan antara lain faktor penghambat, faktor pendukung dan modal dasar.
- Metode-metode dan organisasi yang efektif dan efisien perlu dipilih secara tepat.
- Ketepatan memilih bentuk-bentuk latihan sesuai dengan karakteristik cabang olahraga yang ditekuni. Perlu diperhatikan dalam pemilihan beban latihan antara lain:
- Macam gerak yang dominan atau komponen kebugaran jasmani dalam cabang olahraga yang ditekuni. Misalnya bola voli : kecepatan, power, kelincahan, kelenturan dan ketepatan.
- Dominasi kebutuhan tenaga yang diperlukan dari sistem energi tubuh (anaerobik atau aerobik).
- Komponen kebugaran jasmani yang dominan dan lebih lama serta sering digunakan, apakah power atau kecepatan.
Langkah-langkah Penyusunan Program Latihan
- Mengidentifikasi dan menganalisa semua masalah atau keadaan yang berhubungan dengan penentuan tujuan yang ingin dicapai, meliputi:
- Diagnosis sistem dan keunikan cabang olahraga yang akan disusun rencana program latihannya.
- Menetapkan tujuan akhir, tujuan antara dan tujuan khusus setiap kegiatan latihan.
- Memikirkan sumber daya, dana, tenaga yang akan mendukung pencapaian tujuan.
- Perkiraan target yang mungkin dapat dicapai.
- Perkiraan dan identifikasi kemungkinan-kemungkina hambatan yang akan timbul.
- Pembuatan rumusan program latihan.
- Penjabaran secara rinci program latihan, terutama targer-target latihan.
- Melaksanakan program latihan dengna disiplin dan konsekuen.
- Koreksi dan revisi program latihan yang dilaksanakan.
- Mengevaluasi untuk mengontrol apakah program latihan itu berhasil atau belum untuk mencapai tujuan.
Itulah beberapa langkah cara menyusun program latihan yang sesuai dengan aturan-aturannya. Program latihan disusun sesuai dengan jenjang waktu terhadap pertandingan yang menjadi tujuan program latihan tersebut disusun. Seperti yang sudah dijelaskan pada awal-awal paragraf postingan ini, terdapat 3 macam jenjang untuk menyusun program latihan yaitu jenjang jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Postingan berikutnya InsyaAllah akan membahas mengenai jangka waktu latihan tersebut. Sebagai contoh program latihan jangka pendek hanya satu bulan yang sudah saya terapkan pada atlet sepak bola saya bisa dilihat pada postingan program latihan satu bulan sepak bola menggunakan metode HIIT (High Intensity Interval Training).
Ok sekian postingan kali ini semoga bisa bermanfaat bagi sobat HIIT sekalian. Terima kasih
Sumber : Depdikbud. 2004. BUKU III Materi Pelatihan.
Post a Comment