Kekompakan : Kunci Memaksimalkan Motivasi Tim
Kekompakan : Kunci Memaksimalkan Motivasi Tim. Salam sobat pembaca dunia olahraga. Membahas kekompakan dalam postingan ini sebagai kunci untuk memaksimalkan motivasi atlet dalam sebuah tim, dirasa perlu untuk dipublish supaya tidak terlupakan dalam olahraga tim yang diperlukan selain teknik dan fisik yang bagus dibutuhkan kekompakan. Salah satu pengaruh penting pada motivasi tim adalah kekompakan tim. Oleh karena itu, pelatih harus memahami kekompakkan dan cara meningkatkannya menjadi lebih baik.
Kunci Motivasi TIM
Telah bertahun-tahun para pelatih dan peneliti berdebat apakah kekompakan menghasilkan keberhasilan ataukah keberhasilan menghasilkan kekompakan. Jawaban yang tepat belum dapat dipastikan. Ada banyak sekali contoh tim yang kompak menjadi sangat berhasil dan tim yang berhasil kemudian menjadi makin kompak.
Bahkan ada juga contoh tim yang sangat berhasil tapi kurang kompak dan tim yang sangat kompak tapi gagal. Kekompakan dapat di definisikan sebagai tingkatan dimana anggota dalam suatu kelompok merasa saling terikat atau merasa terikat pada kelompok itu sendiri. Ada beberapa faktor yang secara positif mempengaruhi kekompakkan.
Bahkan ada juga contoh tim yang sangat berhasil tapi kurang kompak dan tim yang sangat kompak tapi gagal. Kekompakan dapat di definisikan sebagai tingkatan dimana anggota dalam suatu kelompok merasa saling terikat atau merasa terikat pada kelompok itu sendiri. Ada beberapa faktor yang secara positif mempengaruhi kekompakkan.
- Kekompakkan akan meningkat jika keanggotaan sebuah tim terbatas yang dihasilkan dari sangat sulitnya masuk ke dalam sebuah tim tersebut.
- Kekompakkan akan meningkat apabila keanggotaan didasari oleh nilai, minat, dan keyakinan yang sama dari tiap individu anggota tim tersebut.
- Ukuran tim yang kecil.
- Ancaman dari luar tim atas pencapaian tujuan tim.(Middlebrook,1974)
Kadang-kadang ada juga pengecualian,seperti kekalahan dapat menimbulkan kekompakkan tim. Seperti dalam contoh kasus ketika pelatih tidak disukai oleh anggota tim tersebut, sehingga ketika kalah anggota tim bersatu dengan kompak untuk melawan pelatih tersebut.
Secara umum,kekompakkan merupakan hal yang paling penting agar tim berhasil meraih prestasi maksimal, terutama dalam olahraga yang sangat tergantung pada interaksi anggota tim selama berlangsungnya permainan seperti pada cabang olahraga sepak bola, basket, voli,dsb. Makin selektif cara merekrut anggota tim, makin tinggi juga kekompakkan tim tersebut sehingga anggota tim akan merasa berharga menjadi bagian dari tim tersebut.
Pelatih harus berusaha keras untuk mempersatukan tujuan tim dan tujuan perorangan dari tiap individu anggota tim. Tujuan yang tepat dapat diidentifikasikan melalui diskusi-diskusi tim, diskusi perorangan antara pelatih dan anggota kelompok tim atau bisa juga melalui penyebaran kuesioner. Sangat penting bahwa pelatih dan anggota tim sepakat tentang tujuan dari tim tersebut. Kekompakkan bisa terganggu apabila tujuan tim yang dibentuk oleh pelatih berbeda dengan tujuan perorangan yang diinginkan oleh anggota timnya. Sebagai contoh, seorang pelatih berorientasi pada tujuan untuk menang dengan segala cara tetapi anggota tim bertujuan sosial dan memegang teguh prinsip fair play. Bila dihadapkan pada situasi seperti ini, maka pelatih harus:
- Mengubah sikap anggota tim atau
- Mengubah sikapnya sendiri atau
- Sedikit mengubah kedua pilihan di atas dan mencoba mencari titik temu dari kedua tujuan tersebut.(Sherif,1976)
Mimi Muray, pelatih dari tim Kejuaraan Senam Nasional di Springfield College dan merupakan seorang psikolog yang sangat terkenal mengatakan bahwa para pelatih dapat memelihara kekompakan tim dengan cara sebagai berikut:
- Meningkatkan komunikasi secara tetap,terus menerus dan terbuka.
- Membuat kriteria yang jelas untuk menyeleksi tim.
- Menekankan pada anggota tim agar membagi pengalamannya pada anggota tim lainnya.
- Menyusun tujuan tim.
- Menerima perbedaan individual dan menggunakan kemampuan individu dengan tetap memahami dan menghargai kelemahan masing-masing.
- Membentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang bertanggung jawab terhadap kelompok yang lebih besar melalui bimbingan pelatih lain dan/atau anggota tim yang mempunyai rasa tanggung jawab.
- Menyediakan kesempatan untuk berhasil melalui
- Dorongan positif dan negatif
- Memuji adanya kerjasama yang baik ketika kalah maupun menang
- Menghargai usaha seluruh anggota tim,tidak hanya usaha perorangan saja.
- Menyusun tujuan tim yang realistis maupun tujuan individual.
- Merencanakan tanggung jawab setiap anggota tim terhadap timnya.
- Tidak mengharapkan apa-apa lagi dari tim selain apa yang diinginkan atau diperlihatkan pelatih.
- Mempertahankan kesadaran interaksi kelompok.
- Memperhatikan,mendengarkan dan mau menerima kebutuhan dan usul-usul perorangan dan tim.
- Menekankan proses pemenuhan atau pencapaian tujuan, bukan hanya hasil akhir.
Peran pelatih, asisten pelatih dan kapten tim,semuanya memainkan peranan penting dalam mengembangkan kekompakkan. Tim akan kompak jika staf pelatih dan anggota official kompak.
Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Terima kasih.
Post a Comment