Tes Fisik Wasit Sepak Bola FIFA High Intensity Fitness Test
FIFA High Intensity Fitness Test. Salam sobat pembaca dunia olahraga. Postingan kali ini akan kita bahas mengenai tes fisik untuk wasit yang sudah dibakukan oleh FIFA (federasi sepak bola dunia). Wasit sepak bola sebagai hakim di lapangan merupakan komponen sentral yang berpengaruh terhadap jalannya pertandingan.
Untuk menjalankan tugasnya, seorang wasit dituntut untuk memiliki kualitas kebugaran yang bagus bahkan hampir sama latihan fisiknya dengan pemain sepak bola. Jangan kita kira menjadi seorang wasit sepak bola itu sangat mudah, tinggal tiup peluit kick off, pelanggaran, offside dsb. Persyaratannya sangat berat sekali sebetulnya terutama persyaratan fisiknya. Sebagai gambaran, di bawah ini akan saya jelaskan secara detail tes fisik langsung dari FIFA untuk kualifikasi kualitas fisik seorang wasit sepak bola.
Untuk menjalankan tugasnya, seorang wasit dituntut untuk memiliki kualitas kebugaran yang bagus bahkan hampir sama latihan fisiknya dengan pemain sepak bola. Jangan kita kira menjadi seorang wasit sepak bola itu sangat mudah, tinggal tiup peluit kick off, pelanggaran, offside dsb. Persyaratannya sangat berat sekali sebetulnya terutama persyaratan fisiknya. Sebagai gambaran, di bawah ini akan saya jelaskan secara detail tes fisik langsung dari FIFA untuk kualifikasi kualitas fisik seorang wasit sepak bola.
Tes Fisik Wasit Sepak Bola Versi Fifa Bagian Pertama FIFA High Intensity Fitness Test
Tes fisik FIFA bagian pertama ini yang dikhususkan untuk wasit dan asisten wasit disebut juga dengan FIFA High Intensity Fitness Test. Isi tes bagian pertama ini adalah melakukan sprint 6 kali dengan jarak 40 meter diikuti oleh waktu istirahat maksimal 1 menit 30 detik diantara pengulangan.
Administrasi pelaksanaan tes FIFA High Intensity Fitness Test
a. Tujuan tes : tes ini untuk menguji kemampuan pemulihan diantara sprint dan melakukan sprint berulang kali yang di desain untuk menguji kualitas fisik wasit sepak bola.
b. Alat yang dibutuhkan : Timing gates (pencatat waktu otomatis) atau bisa memakai 2 stopwatch, 1 stopwatch untuk menghitung waktu recovery, kun, dan area sepanjang kurang lebih 50 meter, panjang lintasan 40 meter. Untuk timing gates bisa dilihat pada gambar di samping.
c. Pelaksanaan tes : timing gates dan kun disimpan di garis start dan di garis finis. Kaki subjek ditempatkan di belakang garis start dan ketika ada aba-aba "mulai" subjek melakukan sprint all out di lintasan 40 meter sampai ke garis finis melewati timing gates, sehingga dari awal sprint sampai finis dicatat oleh timing gates tersebut. Subjek diberikan waktu istirahat 1,5 menit sebelum melakukan sprint 40 meter berikutnya.
d. Skoring : Untuk lulus tes bagian pertama, seorang wasit diharuskan mencapai skor standar yang sudah ditentukan oleh FIFA.
Untuk wasit laki-laki, setiap sprint harus berada di bawah 6.2 detik bagi wasit internasional, 6.0 detik untuk asisten wasit internasional, 6.4 detik untuk wasit nasional, 6.2 detik untuk asisten wasit nasional.
Untuk wasit perempuan, setiap sprint harus berada di bawah 6.6 detik bagi wasit internasional, 6.4 detik untuk asisten wasit internasional, 6.8 detik untuk wasit nasional, 6.6 detik untuk asisten wasit nasional.
Jika wasit jatuh pada saat melakukan sprint, maka diberikan kesempatan untuk mengulangi lagi.
Jika wasit tidak mencapai standar waktu 1 kali dari 6 kali pengulangan sprint, maka diberikan kesempatan 1 kali untuk memperbaikinya segera setelah melakukan 6 pengulangan.
Jika gagalnya lebih dari 1 kali tidak masuk waktu standar yang sudah ditentukan maka tesnya gagal.
Untuk wasit laki-laki, setiap sprint harus berada di bawah 6.2 detik bagi wasit internasional, 6.0 detik untuk asisten wasit internasional, 6.4 detik untuk wasit nasional, 6.2 detik untuk asisten wasit nasional.
Untuk wasit perempuan, setiap sprint harus berada di bawah 6.6 detik bagi wasit internasional, 6.4 detik untuk asisten wasit internasional, 6.8 detik untuk wasit nasional, 6.6 detik untuk asisten wasit nasional.
Jika wasit jatuh pada saat melakukan sprint, maka diberikan kesempatan untuk mengulangi lagi.
Jika wasit tidak mencapai standar waktu 1 kali dari 6 kali pengulangan sprint, maka diberikan kesempatan 1 kali untuk memperbaikinya segera setelah melakukan 6 pengulangan.
Jika gagalnya lebih dari 1 kali tidak masuk waktu standar yang sudah ditentukan maka tesnya gagal.
e. Target tes : tes ini dikembangkan khusus untuk wasit sepak bola, dimungkinkan cocok juga untuk wasit olahraga lain yang identik dengan sepak bola seperti bola basket, hockey, rugby dll.
Itulah artikel mengenai FIFA High Intensity Fitness Test, yang merupakan tes fisik wasit sepak bola bagian pertama. Untuk tes fisik wasit bagian kedua bisa dilihat di artikel FIFA Fitness Run Test. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca dunia olahraga. Bagi wasit sepakbola bisa menjadi gambaran tes fisik untuk meningkatkan level di bidang perwasitan. Terima Kasih.
Post a Comment