HIIT Workout Di Bulan Puasa, Lebih Banyak Membakar Lemak
HIIT Workout Di Bulan Puasa. Salam sobat pembaca dunia olahraga. Pada bulan Ramadhan umat islam melaksanakan puasa selama satu bulan, dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Biasanya segala macam aktifitas fisik yang dinilai bisa mengundang rasa haus dan lapar otomatis dihentikan sehingga ada kemungkinan kondisi tubuh kita menurun karena sebulan penuh tubuh kita tidak berolahraga.
Memang segala macam aktifitas yang bisa memancing haus dan lapar dikatakan makruh hukumnya akan tetapi tubuh kita tetap harus di olahragakan supaya kita bisa menjalani puasa di bulan ramadhan dengan fisik yang bugar.
Sebetulnya, berpuasa di bulan ramadhan merupakan bulan suci dan bulan berkah bagi umat muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT tapi bukan sebuah halangan untuk kita supaya tetap berolahraga, melainkan waktu yang tepat untuk membuat tubuh kita memaksimalkan pembakaran lemak.
Bahkan artis kita Deddy Corbuzier membuat program pembentukan otot dan pembakaran lemak melalui fasting (puasa) dari makan kalori meskipun masih bisa meminum air putih dan makanan yang lain yang non kalori yang disebut OCD (obsessive corbuzier's diet) yang memang oleh beberapa insan olahraga banyak diikuti dan hasilnya sangat luar biasa, saya sangat mengapresiasi Mas Deddy Corbuzier karena bisa membuat sebuah program diet dan bisa diikuti oleh kebanyakan orang dan banyak yang sukses menggunakan Program OCD.
Penelitian Membakar Lemak di Bulan Ramadhan
Dr. Tabelski melakukan penelitian mengenai pembakaran lemak di bulan ramadhan dan hasilnya sangat luar biasa sekali dalam membakar lemak, penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dr. Brad Schoenfeld hampir sama dengan penelitian Dr. Tabelski, akan tetapi terdapat perbedaan dalam melakukan aktifitas fisiknya.
Dr Tabelski menggunakan aktifitas fisik 40-60 menit sebelum berbuka puasa sedangkan Dr. Brad menggunakan aktifitas fisiknya setelah berbuka puasa. Kedua penelitian tersebut sama-sama mengungkap efek latihan fisik terhadap pembakaran lemak pada bulan Ramadhan. Dua penelitian tersebut sudah di publikasikan pada jurnal internasional olahraga.
Dr Tabelski menggunakan aktifitas fisik 40-60 menit sebelum berbuka puasa sedangkan Dr. Brad menggunakan aktifitas fisiknya setelah berbuka puasa. Kedua penelitian tersebut sama-sama mengungkap efek latihan fisik terhadap pembakaran lemak pada bulan Ramadhan. Dua penelitian tersebut sudah di publikasikan pada jurnal internasional olahraga.
- Trabelsi, K., El Abed, K., Stannard, S. R., Jammoussi, K., Zeghal, K. M., & Hakim, A. (2012). Effects of fed-versus fasted-state aerobic training during Ramadan on body composition and some metabolic parameters in physically active men. International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, 22(1), 11.
- Schoenfeld, B. J., Aragon, A. A., Wilborn, C. D., Krieger, J. W., & Sonmez, G. T. (2014). Body composition changes associated with fasted versus non-fasted aerobic exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 11(1), 54.
Alasan HIIT Lebih Banyak Membakar Lemak?
Berdasarkan pada penelitian dari Dr. Tabelski bahwa aktifitas fisik 40-60 menit sebelum berbuka jauh lebih banyak membakar lemak. Kita sudah mengetahui dan bahkan sudah trend di kalangan fitnes mania bahwa latihan menggunakan metode HIIT lebih banyak membakar lemak karena memaksimalkan efek fisiologis kita setelah beraktifitas fisik yaitu EPOC (Excess post-exercise oxygen consumption) atau oksigen debet.
Adanya sebuah efek akibat dari melakukan latihan HIIT adalah efek afterburn (setelah pembakaran) adalah jumlah oksigen yang harus dikembalikan untuk menormalkan tubuh kita ke level istirahat seperti biasa artinya bahwa semakin tinggi EPOC kita, maka pembakaran lemak kita akan terus bahkan bisa mencapai 24 jam setelah melakukan latihan. Seperti halnya kendaraan yang habis dipakai oleh kita, kendaraan tersebut akan terasa hangat terus beberapa waktu setelah dimatikan.
Adanya sebuah efek akibat dari melakukan latihan HIIT adalah efek afterburn (setelah pembakaran) adalah jumlah oksigen yang harus dikembalikan untuk menormalkan tubuh kita ke level istirahat seperti biasa artinya bahwa semakin tinggi EPOC kita, maka pembakaran lemak kita akan terus bahkan bisa mencapai 24 jam setelah melakukan latihan. Seperti halnya kendaraan yang habis dipakai oleh kita, kendaraan tersebut akan terasa hangat terus beberapa waktu setelah dimatikan.
Aktifitas Fisik HIIT yang Bisa Dipakai Di Bulan Puasa
Latihan bisa dilakukan seminggu 3 kali pada saat 40-60 menit sebelum berbuka puasa. Bentuk latihan-latihannya bisa dilihat di postingan ini :
- Membakar Kalori dan Lemak dengan HIIT (High Intensity Interval Training)
- HIIT [High Intensity Interval Training] 7 Menit Six Pack Abs Workout
- 30 Hari HIIT High Intensity Interval Training Untuk Membentuk Otot Tubuh Hari Ke 1 Sampai 10
- 30 Hari HIIT High Intensity Interval Training Untuk Membentuk Otot Tubuh Hari Ke 11 Sampai 30
- Crossfit HIIT
- HIIT Untuk Pemula
- HIIT Walk and Run 15 Menit
- HIIT Variasi Plank
- 6 menit HIIT Workout
- 3 Menit HIIT Workout
- HIIT Workout Di Fitnes (Fast Burn Fat), Membentuk Otot dengan Singkat
- 3 HIIT Core Exercise
- 10 Menit HIIT Workout
- Core Crusher Exercise
Nah itulah beraktifitas fisik di bulan ramadhan bisa bermanfaat bagi kebugaran tubuh kita. Selain daripada meningkatkan kualitas keimanan kita, tubuh kita tetap terjaga kebugarannya. Dengan niat dan keinginan yang benar-benar kuat maka insyaallah kita bisa melakukannya.
Sekian postingan kali mengenai HIIT workout di bulan puasa. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan kita bisa saling berbagi keilmuan di bulan ramadhan yang penuh berkah ini. Terima kasih.
Post a Comment